Jumat, 07 September 2007

FCF (Five Competitive Forces)

Serem kan namanya??? Berenglish-english ria lagi. Tapi sesuai dengan namanya yang gagah dan berwibawa (emagnya Gajah Mada? ^_^) topic kali ini benar-benar bermanfaat bagi para manajer-manajerman maupan woman untuk menggapai gemilang prestasinya sebagai manajer yang handal di suatu perusahaan.
Five Competitive Forces, sebuah model klasik dari Michael Porter, walaupun ada kata “klasik”nya, belum tentu ketinggalan zaman, malah yang satu ini harus diterapkan sepanjang masa sebab merupakan pemandu yang benar bagi orang-orang yang memilih karirnya sebagai manajer. Sebab sebagai seorang manajer haruslah dapat membuat perusahaan atau organisasi yang dilakoninya untuk bertahan dan sukses berkompetisi.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dari Five Competitif Forces tersebut adalah sebagai berikut:

1. The rivalry of competitor
Rival yang berarti pesaing sederajat, atau dalam hal ini adalah perusahaan yang memiliki jenis kegiatan dan output yang sejenis. Sebagai manajer kita harus sangat memperhatikan keadaan dan situasi bukan hanya dari perusahaan sendiri, tapi juga perusahaan lain yang sejenis. Sehingga seorang manajer yang dapat membaca dan menganalisa situasi dan kondisi yang ada dalam kompetisi bisnis ini, akan dapat membimbing perusahaanya untuk selangkah lebih maju daripada pesaing-pesaingnya.
2. The threat of new entrants
Yang berarti kedatangan pendatang baru. Mengapa hal seperti ini harus diperhatikan? Sebab ada kalanya manajer sebuah perusahaan besar dan terkenal tidaklah mengacuhkan kedatangn suatu perusahaan yang baru saja berdiri dan menekuni bidang yang sejenis. Tentunya perusahaan-perusahaan yang baru itu akan terus berkembang dan bahkan melampaui perusahaan sang manajer, saat itulah manajer yang acuh tak acuh itu hanya akan bisa menggigit jari. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlulah seorang manajer memantau, bahkan bila dimungkinkan untuk berjabat tangan dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
3. The threat of substitutes
Pilihan bagi barang substitusi (pengganti). Sebagaimana kita ketahui kondisi pasar, terutana pasar di Indonesia kita tercinta, tidaklah relative stabil. Sering kali perekonomian mencekik kantong masyarakat umum. Dan tentu saja bilamana harga barang-barang semakin melambung tinggi, maka bilamana ada barang pengganti yang seimbang dengan tipisnya kantong yang ada, maka masyarakat tentunya akan beralih begitu saja. Oleh karena itu, seorang manajer harus selalu memperhatikan dan menganalisa hal ini sehingga dapat mengarahkan produk yang dikelola agar dapat lebih dipilih baik dengan menekan harga maupun perbaikan kualitas.
4. The bargaining power of customers
Tentu saja setiap transaksi biasanya disertai penawaran, dan harga yang didapat pastilah tergantung dari kekuatan penawaran itu sendiri. seorang manajerpun harus bisa melakukan tersebut, guna mendapatkan harga bahan baku yang relatif murah dan harga jual yang tinggi.
5. The bargaining power of suppliers
Hal yang sama seperti yang diatas, namun dapat dipertegas lagi, bahwa manajer haruslah bisa berperan rangkap baik sebagai pelanggan maupun penjual.

ksi-pertemuan 2

Tidak ada komentar: